Nama : Alka Tanti Setiawati
Kelas : 2EA34
Npm : 10218577
Penulisan : Tentang Kesuksesan
Matkul : Ekonomi Koprasi
Definisi
Apakah
sih definisi sukses itu? Tanpa mengacu pada kamus bahasa, definisi sukses
tentunya sangat relatif. Semua orang punya definisinya masing-masing. Bagi
sebagian orang, sukses bermakna pencapaian atas apa yang mereka cita-citakan.
Sukses berarti mengoptimalkan potensi yang kita miliki hingga suatu saat
potensi tersebut mencapai limit tertingginya. Sebagian orang lainnya menyatakan
bahwa sukses adalah bahagia dan sejahtera. Bahkan adapula yang berpendapat
bahwa sukses tidak akan mempunyai satu definisi yang khusus karena sukses
merupakan sebuah proses perjuangan.
Bagi saya pribadi saat saya melihat
putri saya tertawa terpingkal-pingkal karena seneng dan sehat, sukses bagi saya
hari itu, saat melihat istri selalu tertawa riang memancarkan wajah berseri
sepanjang waktu, adalah sukses buat saya. Saat target yang saya rencanakan
tercapai sukses bagi saya. Saya yakin saudaraku sekalian memiliki definisi yang
berbeda tentang sukses. Itu sah-saha saja. Sukses adalah hak setiap orang. Yang
pasti sukses akan memberikan kesenangan, memberikan kebahagiaan bagi kita.
Kalo kita tengok pengertian sukses dari
beberapa tokoh misalnya juga akan kita temukan definisi yang sangat beragam:
“Success is the ability to live your
life the way you want to live it, doing what you most enjoy, surrounded by
people who you admire and respect.”
- Brian Tracy, Million Dollar Habits
Sukses berarti jika seseorang menikmati
dan mencintai profesinya sekarang, dan ia dikelilingi oleh orang-orang yang ia
cintai dan mencintai dirinya.
“Success is the progressive realization
of a worthy ideal.”
- Earl Nightingale, The Strangest Secret
Sukses adalah realisasi progresif dari prinsip-prinsip seseorang yang bernilai.
B. Ukuran
Sukses
Apa sih
ukuran sukses itu…? Kebanyakan orang mendefinisikan sukses berdasarkan pada,
kekuasaan, uang, kemasyuran. Seorang bijak pernah mengatakan : “Uang
dapat memberi Anda sebuah istana yang sangat megah, penuh dengan karya-karya
seni bernilai tinggi. Uang juga dapat memenuhi rumah Anda dengan perabot
terbaik dan garasi Anda dipenuhi dengan mobil-mobil mewah…namun uang tidak
dapat memberi Anda rumah yang penuh dengan kasih dan penghargaan tulus dari
orang-orang yang tinggal di dalamnya….Uang dapat dipakai untuk membeli ranjang
emas murni, namun uang tidak dapat membeli istirahat satu menit yang disertai
dengan damai di hati.”.
Sejarah telah mencatat banyak orang yang
tampak sukses dari luar karena uang, kekuasaan dan kemasyuran yang dimilikinya
melakukan bunuh diri, sebut saja nama: Jesse Livermore, investor terbesar di
Wall Street mati bunuh diri, Leon Fraser, presiden the Bank of International
Settlements, juga mati bunuh diri, Ivan Kruegar, kepala dari monopoli dunia
terbesar, juga mati bunuh diri.
C. Kunci
Meraih Kesuksesan yang tidak Berakhir
Bagaimanakah
meraih sukses yang tidak berakhir..?
Setelah membaca dan mendengarkan banyak
kisah sukses para pendahulu, perkenankan saya berbagi dengan Anda, saya datang
pada satu kesimpulan bahwa ada tiga kunci yang mengantarkan seseorang untuk
bisa membuka pintu gerbang kesuksesan yaitu:
1.
Berfikir baik,
2.
Berbicara baik
3.
Berbuat baik,
Berfikir Baik.
Segala
aktivitas kita (berbuat atau berbicara) berawal dari pikiran, pikiran boleh
dikatakan sebagai driver dari semua aktivitas hidup ini.
Pikiran ini hanya dimiliki oleh manusia, karena pikiran ini pula maka manusia
menjadi mahluk yang berbeda di bumi ini. Pikiran memiliki dua sisi, pikiran
baik dan buruk. Bila kita tidak waspada dalam mengontrolnya maka pikiran ini
akan menjadi musuh besar bagi kita, dia bisa menjerumuskan kita ke kubangan
kawah candra dimuka (kawah yang penuh dengan segala macam penderitaan).
Sebaliknya
bila kita rajin membersikan pikiran kita dengan kejujuran maka, pikiran ini
akan semakin jernih, mudah diarahkan, mudah dikonsentrasikan, sehingga kita
bisa meraih output yang optimum dari setiap aktivitas kita.
Pikiran
sangat mudah dipengaruhi oleh panca indera kita, sehingga bila kita tidak
waspada, maka pikiran itu bisa mengarah pada hal buruk. Panca Indra
kontak dengan alam material ini akan membangkitkan keinginan untuk memiliki,
namun bila pikiran itu selalu terkondisi untuk berfikir baik, benar dan suci
maka keinginan yang tidak baik akan segera bisa dihapus digantikan dengan
keinginan yang baik. Selanjutnya pikiran yang baik ini bisa mengontrol panca
indra, mengarahkannya untuk kebaikan pula.
Pikiran baik: Berfikir bagaimana
membahagiakan orang tua, anak dan istri, keluarga, memberikan pelayanan
kepada umat manusia, memberikan sesuatu yang bernilai buat Negara atau
masyarakat. Berfikir memberikan sesuatu yang mampu menjaga kebersamaan,
persaudaraan, persatuan. Berfikir memberikan kontribusi positif pada
perkembangan umat manusia di segala bidang kehidupan.
Pikiran yang baik telah mengantarkan
orang untuk menghasilkan karya-karya besar, baik dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, Seni dan Budaya, Budi Pekerti dan Spritual, dan Sosial Ekonomi.
Tidak jarang dari pikiran-pikiran baik ini mengantarkan mereka pada rumah
kesuksesan dalam hidupnya.
Bicara Baik.
Dalam sebuah karya sastra peninggalan
leluhur kita yang tertuang dalam sebuah kitab kuno tertulis dalam bahasa
kawi dinyatakan:
Wahya nimitanta matemu mitra
Wahya nimitanta matemu artha
Wahya nimitanta matemu laksmi
Wahya nimitanta pati kepangguh
Karena perkataan engkau mendapatkan
sahabat
Karena perkataan engkau mendapatkan
harta
Karena perkataan engkau mendapatkan
kebahagiaan
Karena perkataan engkau mendapatkan
ajalmu.
Dalam pergaulan sehari-hari, orang yang
pinter membawa perkataannya, bisa menjaga perasaan temen, berkata jujur dan apa
adanya, tidak melebih-lebihkan atau menguranginya, sangat disegani dan
senangi temen-temennya, mudah mendapatkan sahabat. Sebaliknya mereka yang mudah
mengeluarkan kata-kata kasar, kata menghardik, membentak, menfitnah, berbohong,
akan tidak disukai di tempat kerja, di masyarakat, di manapun dia berada.
Contoh kecil saja, sebelum kita diterima
bekerja di suatu perusahaan ada tahapan test yang disebut dengan Test
Wawancara, di sini kita bener-bener ditantang menggunakan perkataan kita untuk
menunjukkan pengetahuan, keahlian dan pengalaman kita. Bila perkataan kita
mampu meyakinkan pewawancara bahwa kita orang yang memiliki kwalifikasi yang
diinginkan, baik dari segi skill maupun dari kepribadian, maka kita akan
diterima menjadi karyawan, selanjutnya kita akan mendapatkan gaji, dengan gaji
ini kita bisa membeli harta yang kita butuhkan.
Hampir seluruh dari kegiatan bisnis dan
ekonomi di dunia ini tidak lepas dari peran perkataan, sehingga mereka yang
ingin sukses mesti bisa mengelola perkataannya dengan baik.
Luka karena senjata bisa disembuhkan,
namun luka karena perkataan dibawa hingga ke liang kubur, demikian sehingga
dikatakan lidah lebih tajam dari senjata tajam manapun.
Hidup di alam ini yang memberikan kita
predikat sukses adalah manusia, yang membeli produk kita adalah manusia, yang
membeli jasa kita juga manusia, yang membeli skill kita juga manusia. Bicara
adalah salah satu media komunikasi yang paling banyak dipakai manusia.
Mereka yang pinter meyakinkan pelanggan
dengan perkataannya adalah marketer yang sukses, mereka yang mampu memotivasi
participant dengan perkataannya, adalah seorang motivator yang ulung.
Hidup di negara asing, kita harus
bener-bener menghargai budaya dan hukum di negeri di tempat kita tinggal dengan
tidak sembarangan berbicara. Jangan bicara tentang sara, tentang politik atau
tentang pemimpin negerinya. Kita bersyukur telah diberi kesempatan untuk
mengais rejeki di negerinya, jadi tunjukkanlah rasa terimakasih kita dengan
mewujudkannya dalam perkataan pula.
Pikiran yang baik butuh ruang untuk
mengutarakannya sehingga orang tahu bahwa Anda punya kwalitas, ruang itu yang
bernama bicara. Bicaralah maka orang tahu siapa Anda.
Berbuat Baik
Attitude not Aptitude determines your
altitude (anonym)
Perbuatan, bukan Kecerdasan yang
menentukan derajat Anda
Pikiran yang baik, perkataan yang baik,
tidaklah cukup bila tidak dibuktikan dengan prilaku yang baik. Trust (kepercayaan)
dalam bisnis ada bila bukti itu ada. Tidak heran bila sesepuh kita dari Bali
menasehatkan:
“Lontar A Siu Alah Dening Bukti Asiki”
(Seseorang yang menguasai Seribu Kitab
tanpa mengimplementasikannya pada prilaku, kalah dengan seseorang yang tidak
menguasai satupun kitab tapi telah membuktikannya dalam prilaku yang baik
walaupun hanya sekali).
Saudaraku sekalian, saat keheningan
menghampiri seakan mereka berpesan pada saya bahwa untuk mencapai sukses itu
kita harus mampu menyelaraskan antara pikiran, perkataan dan perbuatan kita.
Apa yang kita pikirkan, yang kita ucapkan dan yang kita lakukan semuanya yang
baik-baik, pasti sukses itu akan datang menghampiri.
Sukses adalah sebuah produk dari ketiga
aktivitas tadi (pikiran baik, perkataan baik dan perbuatan baik).
D. Ciri-Ciri
Orang Sukses
1. Orang
sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan
penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu
yang baru guna mengikuti perkembangan zaman.
David McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses
serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil,
menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil
risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.
2. Orang
sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia.
Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di
dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap
menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya.
Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.
3. Orang
sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan
sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang
sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka,
apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.
4. Orang
sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah
berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga
akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide
baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan
bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan
ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda
tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.
5. Orang
sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini
meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan
setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat
membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau
mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi
orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan
mereka.
6. Orang
sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus
berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa
pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya
memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang
daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk
menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan
memadai untuk mencapai profesi itu.
7. Orang
sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka
menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu
lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu
dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai
sukses.
Komentar
Posting Komentar