EKONOMI KOPERASI
EVALUASI KEBERHASILAN
KOPERASI
DILIHAT DARI SISI
ANGGOTA DAN PERUSAHAAN
Nama
: Alka Tanti Setiawati
Kelas
: 3EA34
NPM
: 10218577
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji
dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuni-Nya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Koperasi mengenai
Evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi anggota dan perusahaan
Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Koperasi ini. Dalam pembuatan
makalah ini, penulis masih sadar masih banyak terdapat kekurangan, terutama
sekali dalam hal penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran pembaca saat
penting bagi penulis.
Akhir kata semoga
Makalah Ekonomi Koperasi ini dapat berguna bagi diri penulis pada khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarata,Oktober 2020
Penulis
PENDAHULUAN
Setiap orang dewasa
dapat menjadi anggota sebuah koperasi. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka
dan sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai
dengan jenis koperasinya. Keanggotaan koperasi tidak membedakan suku, derajat maupun
agama. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap
anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian
koperasi bahwa koperasi merupakan kegiatan ekonomi yang berasaskan
kekeluargaan.
Maka tujuan utama
koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan adanya
koperasi, anggota yang membutuhkan kebutuhan pokok dapat membeli di
koperasi dengan harga yang lebih murah. Anggota yang membutuhkan pinjaman modal
usaha dapat meminjam di koperasi. Dengan demikian para anggota yang
berpartisipasi di dalam koperasi dapat terbebas dari rentenir yang
meminjamkan uang dengan bunga sangat tinggi.
Partisipasi
anggota merupakan faktor utama untuk menentukan
keberhasilan koperasi. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka
idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota. Dalam
menentukan evaluasi keberhasilannya, koperasi di tentukan oleh salah satu
faktornya yaitu adanya partisipasi anggota dan
partisipasi dari anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis
koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tersebut. Dalam
menentukan evaluasi keberhasilannya, koperasi tidak terlepas juga
dari sisi perusahaan atau badan usaha yang menyebabkan koperasi
dapat berdiri. Kelahiran koperasi di landasi oleh pikiran sebagai
usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal pada awalnya. Oleh karena
itu koperasi juga tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi
usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Tujuan dari dibentuknya makalah ini yaitu
1. Untuk mengetahui evaluasi keberhasilan
dilihat dari sisi anggota
2. Untuk mengetahui evaluasi keberhasilan
dilihat juga dari sisi perusahaan
3. Untuk mengetahui tujuan utama koperasi
setelah dilihat dari kedua sisi evaluasi keberhasilannya
PEMBAHASAN
I. Evaluasi Keberhasilan Koperasi
dilihat dari Sisi Anggota
1. Efek-efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan penting yang harus
dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilik
akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya,
apakah akan menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai
pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan
barang-jasa, akan menguntungkan atau tidaknya pelayanan
koperasi dibandingkan penjual/pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan
perusahaan koperasi :
Ø Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
Ø Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang
lebih menguntungkan di banding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar
koperasi.
Berhasilnya suatu
koperasi jika dilihat dari sisi anggota, antara lain yaitu dengan partisipasi
anggota tersebut di dalam koperasi, partisipasi anggota dapat dipandang dari
beberapa hal antara lain :
A. Partisipasi dipandang dari sifatnya
Jika dipandang dari segi
sifatnya, partisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan (forced) dan
partisipasi sukarela (voluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi,
partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan prinsip koperasi
keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen demokratis. Partisipasi
yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela
(voluntary).
B. Partisipasi dipandang dari bentuknya
Dipandang dari sifat
keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal participation) dan
dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada koperasi kedua
bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.
C. Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
Dipandang dari segi
pelaksanaannya, partisipasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak
langsung. Pada koperasi partisipasi langsung dan tidak langsung dapat
dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta
aturan yang berlaku.
Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi
(membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi
dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih pengurus, dan
lain-lain.
Partisipasi tidak langsung terjadi apabila jumlah anggota terlampau banyak,
anggota tersebar di wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga
diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.
D. Partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
Dipandang dari segi
kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi kontributis
(contributif participation) dan partisipasi intensif (incentif participation).
Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat dari peran ganda anggota
sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
2. Efek Harga dan Efek Biaya
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat
partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : Besarnya
nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
Motivasi utilitarian
sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah
insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien,
atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta
penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk
barang.
Dilihat dari peranan
anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan
koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non
anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam
melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
3. Analisis Hubungan Efek Ekonomis dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di
kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan. Di tinjau dari
konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi
ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.
Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat
yang di terima oleh anggota. Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu
faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan
erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh
anggota tersebut.
4. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan
lingkungan koperasi, terutama tantangantantangan kompetitif, pelayanan koperasi
terhadap anggota harus secara kontinu di sesuaikan. Ada dua faktor utama yang
mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya :
1) Adanya tekanan
persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
2) Perubahan kebutuhan
manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini
akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di
tawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya,
maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk
meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi
yang akan datang terutama dari anggota koperasi
II. Evaluasi Keberhasilan
Koperasi Dilihat dari Sisi Perusahaan
Tidak dapat di pungkiri
bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi
oleh pikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh
karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya,
meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Ø Ukuran kemanfaatan
ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan
teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di
perolehnya manfaat ekonomi.
Ø Efesiensi adalah:
penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau
seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia
di sebut (Efisien). Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di
perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat
ekonomi yaitu :
1) Manfaat ekonomi langsung
(MEL) :
MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima
oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota
dengan koperasinya.
2) Manfaat ekonomi tidak
langsung (METL) :
METL adalah manfaat ekonomi yang diterima
oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian
setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan
keuangan/pertanggung jawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU
anggota.
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di
terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:
·
TME = MEL + METL
·
MEN = (MEL + METL) BA
Bagi suatu badan usaha koperasi yang
melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi
langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut :
·
MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
·
METL = SHUa
Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha
Koperasi :
v Tingkat efisiensi biaya
pelayanan Badan Usaha ke anggota
(TEBP) =
Realisasi Biaya pelayanan / Anggaran biaya pelayanan
(Jika TEBP < 1
berarti efisien biaya pelayanan Badan Usaha ke anggota)
v Tingkat efisiensi biaya
usaha ke bukan anggota
(TEBU) =
Realisasi biaya usaha / Anggaran biaya usaha
(Jika TEBU < 1
berarti efisien biaya usaha)
v Efektivitas Koperasi
adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output
anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sesungguhnya (Os),
jika Os > Oa di sebut efektif.
v Analisis Laporan
Keuangan : Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari system
pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dilihat dari
fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu
alat evaluasi kemajuan koperasi.
v Laporan keuangan koperasi
pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang di buat oleh badan
usaha lain. Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi :
a) Neraca.
b) Perhitungan hasil usaha
(income statement)
c) Laporan arus kas(cash
flow)
d) Catatan atas laporan
keuangan.
e) Laporan perubahan
kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.
Perbedaan yang pertama adalah bahwa
perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang
berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada
anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan
manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
Perbedaan yang kedua ialah, laporan
koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari
koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi
menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu
memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan apabila perlu
melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi mempunyai perusahaan dan
unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan
keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
PENUTUP
Tujuan utama koperasi adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peran yang besar
di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka
ekonomi masyarakat pun akan kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi
disebut sebagai tiang utama perekonomian di Indonesia. Evaluasi
keberhasilan koperasi ini tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi
bagi badan usaha yang menjalankannya, meskipun tujuan utamanya
melayani anggota.
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak/article/download/1460/1585
http://jikisyafrilujung.blogspot.com/2012/11/sumber-modal-koperasi-evaluasi.html
http://auliaprima.student.fkip.uns.ac.id/2011/10/20/pelaksanaan-organisasi-koperasi/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/evaluasi-keberhasilan-koprasi-diliat-dari-sisi-perusahaan/
Komentar
Posting Komentar